Artikel

3 Makanan Manis untuk Berbuka Puasa

25 April 2020
3 Makanan Manis untuk Berbuka Puasa

Makanan dan minuman manis memang dianjurkan untuk sajian berbuka puasa. Tapi ingat, bukan berarti semua makanan atau minuman manis boleh dikonsumsi, terlebih bila mengandung kadar gula tinggi dan mengandung pemanis buatan. Berikut adalah 3 makanan manis yang bisa Wong Coco Family sajikan untuk berbuka puasa.

1. Kolak

Hidangan manis yang satu ini adalah hidangan yang paling digemari untuk berbuka puasa. Isi dari kolak bisa berbagai macam, seperti ubi, pisang, biji salak, singkong, labu, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut lalu dimasak dengan gula merah dan santan.

Hidangan ini termasuk makanan manis yang cocok karena gula merah yang digunakan dalam pembuatan kolak adalah jenis pemanis alami yang rendah nilai indeks glikemiknya, sehingga dapat dijadikan pemanis alternatif bagi mereka yang menderita diabetes. Tapi mengonsumsi santan dan gula merah juga secukupnya saja karena jika berlebih justru bisa menimbulkan penyakit.

2. Bubur Kacang Hijau

Dilansir dari laman situs hellosehat.com, dalam Journal of Human and Experimental Toxicology, penelitian terkait kacang hijau pada tahun 2011 mengungkapkan bahwa kacang hijau efektif untuk menghambat oksidasi kolesterol jahat atau LDL. Kacang hijau mampu memperbaiki kerusakan di pembuluh darah yang diakibatkan oleh radikal bebas.

Tidak hanya itu, antioksidan dalam kacang hijau juga mampu membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Tapi ingat, selalu gunakan gula asli secukupnya saja dalam pembuatannya ya, Wong Coco Family.

3. Jelly

Jelly tidak hanya manis dan menyegarkan untuk berbuka puasa tapi juga bisa membantu menurunkan panas dalam. Dilansir dari situs viva.co.id, menurut Dr dr. Samuel Oetoro, MS,SpGK, seorang spesialis gizi klinis, jelly memiliki kandungan airnya tinggi, jika tubuh panas, maka asupan yang dibutuhkan adalah air. Dengan mengonsumsi jelly yang tinggi kandungan airnya, cairan yang masuk ke dalam tubuh bisa tercukupi dan bisa membantu menurunkan panas dalam.

Nah, jika Wong Coco Family saat ini ingin berbuka puasa dengan menikmati jelly dengan cara yang praktis, MyJelly dapat menjadi jawabannya. Produk jelly persembahan Wong Coco ini dibuat dengan gula asli tanpa pemanis buatan dan tidak menggunakan bahan pengawet sehingga cocok dinikmati sebagai sajian berbuka puasa.

“Lihat Artikel Lainnya”

Nata de Coco untuk Program Diet, Memang Bisa?

Nata de Coco untuk Program Diet, Memang Bisa?

Nata de coco yang merupakan hasil fermentasi air kelapa sering digunakan sebagai salah satu bahan campuran es buah, kolak, pudding, es krim, koktail buah, manisan, atau dimakan begitu saja. Tidak hanya itu, nata de coco juga banyak dikonsumsi untuk membantu program penurunan berat badan. Benarkah nata de coco bisa dimanfaatkan untuk program diet? Dilansir dari laman situs kompas.com, menurut Prof. DR. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, nata de coco adalah produk yang tidak akan menyebabkan gemuk karena kandungan kalorinya rendah sehingga sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan. Keunggulan lain dari nata de coco menurut DR. Made adalah kandungan serat (dietary fiber) pada nata de coco cukup tinggi, terutama selulosa.  Dengan kandungan serat dari nata de coco (atau bahan pangan lainnya), proses buang air besar akan menjadi teratur dan berbagai macam penyakit, terutama yang berhubungan dengan pencernaan, bisa dihindari. Tapi ingat, walaupun nata de coco tidak akan menyebabkan gemuk, cara mengonsumsi yang salah bisa menyebabkan kita menjadi gemuk. Penyebabnya bukan nata de coco, tapi sirup yang terlalu manis atau bahan pencampur lainnya. Karena itu, saat mengonsumsi nata de coco, jangan diberi tambahan sirup yang terlalu manis atau bahan-bahan lain yang mengandung banyak kalori. Satu produk Nata de Coco yang menggunakan gula asli dan tanpa pemanis buatan adalah Wong Coco Nata de Coco. Jadi ingat, ketika Wong Coco Family ingin menambahkan Nata de coco dalam minuman atau sajian lainnya, selalu pilih Wong Coco Nata de Coco!

 19 Maret 2020
Efek Buruk Terbiasa Bangun Kesiangan

Efek Buruk Terbiasa Bangun Kesiangan

Bangun siang sering dilakukan oleh mereka yang tidak diharuskan untuk berangkat pagi-pagi. Menurut mereka, dengan bangun lebih siang, maka istirahat bisa jadi lebih lama sehingga tubuh akan membuat tubuh semakin segar.  Padahal, bangun siang ternyata justru bisa memberikan kerugian bagi kesehatan tubuh. Apa saja? Simak berikut ini yuk Wong Coco Family! Ritme metabolisme tubuh terganggu Tubuh manusia punya ritme untuk berkegiatan dan beristirahat. Kalau di waktu dimana tubuh sudah dipersiapkan untuk beraktifitas tapi kita justru masih tidur dan memilih untuk bangun lebih siang, maka sistem metabolisme tubuh bisa terganggu. Misalnya, pada jam 5 sampai 7 pagi adalah waktu dimana tubuh membuang berbagai macam racun dengan cara buang air kecil atau besar. Setelahnya, yakni jam 7 hingga jam 9 adalah saat dimana usus halus menyerap nutrisi dari sarapan pagi kita.  Kalau kita masih tidur pada jam tersebut, metabolisme tubuh bisa terganggu. Tubuh terasa lemas dan kepala pusing Bukan lebih segar, bangun siang justru bisa membuat tubuh terasa lemas. Bahkan, tidak sedikit orang yang mengaku kepalanya jadi terasa pusing ketika bangun lebih siang. Beresiko terkena diabetes Karena bangun siang bisa mengganggu sistem metabolisme tubuh, maka pengendalian kadar gula dalam darah juga bisa terganggu sehingga bisa meningkatkan resiko terkena diabetes. Bahkan, kalau kita baru bangun jam 10 atau 12 siang, resiko terkena kanker darah juga bisa meningkat. Terkena anemia Tidak sedikit mereka yang terbiasa bangun siang mengeluhkan masalah anemia atau kurang darah dan akhirnya menjadi susah konsentrasi untuk melakukan pekerjaan. Melihat fakta bahwa bangun siang ternyata justru bisa memberikan kerugian bagi kesehatan tubuh, mulailah dari sekarang menata waktu tidur dengan lebih baik sehingga Wong Coco Family bisa tetap bangun pagi setiap hari.

 17 Februari 2020
5 Fakta Face Shield yang Hits di Masa New Normal

5 Fakta Face Shield yang Hits di Masa New Normal

Tidak hanya masker kain, face shield di masa New Normal juga sedang naik peminatnya. Dengan dibukanya lagi kantor dan beberapa kegiatan lain yang mulai berjalan normal, semua orang ingin mendapatkan perlindungan ganda supaya tidak tertular virus Corona yang sampai saat ini masih saja menghantui. Dilansir dari laman situs detikhealth, memakai face shield (pelindung wajah) oleh beberapa pakar disebut memang bisa memberikan perlindungan yang lebih baik dan berikut adalah beberapa fakta tentang face shield yang sebaiknya Wong Coco Family ketahui. 1. Mudah dibersihkan Tidak hanya bisa dipakai berulang kali, face shield juga bisa dibersihkan hanya dengan menggunakan sabun dan air atau cairan disinfektan. 2. Lebih nyaman ketimbang masker Face shield secara umum lebih nyaman digunakan ketimbang masker karena kita bisa bernafas lebih baik. Modelnya yang menutupi seluruh wajah juga memungkinkan kita untuk tidak terlalu sering menyentuh wajah. 3. Penghalang droplet yang efektif Face shield bisa berfungsi sebagai penghalang droplet yang efektif dan akan memberi pelindung lebih maksimal saat seseorang batuk atau bersin di dekat kita. 4. Ekspresi wajah tidak terhalang Saat memakai face shield ekspresi wajah kita akan terlihat jelas karena bahannya yang memang tembus pandang. Face shield juga sangat cocok bagi mereka yang ingin berkomunikasi dengan tuna wicara. 5. Bisa mengurangi pajanan virus sampai 90% Meskipun sampai saat ini belum ada penelitian langsung yang berhubungan dengan Corona, dilansir dari situs detikhealth, penelitian dari Iowa University mengungkapkan bahwa face shield mampu mengurangi virus yang bisa terhirup sebesar 92%. Semoga informasi ini bermanfaat dan ingat, selain selalu mengenakan masker atau face shield saat berkegiatan di luar rumah selama masa New Normal, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan diri dan daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus apapun, termasuk virus corona.

 22 Juni 2020